For Me, Hope is a Dream that Never Sleeps. I’ll Keep Smiling to Ease My Heart.


Tuesday, October 18, 2011

Edisi Cigelang Sukabumi (Part 1)

Rencana jalan-jalan atau tepatnya silaturahmi ini sebenarnya sudah kami rancang setahun yang lalu. Kami ingin bersilaturahmi ke rumah beberapa personil lab (Tutur dan Mas Gym) di kampung Cigelang, yang katanya bagus dan dekat dengan pantai. Yang berjiwa (sok) petualang jadi penasaran hmmm...Sudah merengek-rengek kapan rencana akan dilaksanakan. Setelah bersabar kurang lebih setahun, akhirnya ada kesempatan juga kesana sekaligus nengokin adek Tutur yang baru lahir...horrayyy.

Rencana awal mau pakai mobil, tapiii.....kayaknya kurang menantang dan terlalu diburu-buru waktu (karena pakai mobil rental). Akhirnya kita memutuskan pakai motor. Belajar dari pengalaman si Hadni (adek mas Gym) dan Tutur, mereka bisa menempuh perjalanan kesana naik motor selama 5 jam, aku mulai berpikir....mereka saja bisa, aku juga pasti bisa....(ho2....inilah salah satu fakta yang menjadi sumber ke-ngeyelan-ku tanpa mempertimbangkan bahwa mereka cowok dan aku cewek). Sudah dibilangin dan diingetin sama Pak Soleh (ketua suku kami) dan teman lab : "jauh lho Septi Serpong - Sukabumi, kamu nanti capek". Tapi dasar sudah ngeyel, mau dibilangin sampai berbusa-busa kalau alasannya lemah yaitu cuma nanti capek, aku tetap bersikeras bawa motor sendiri itung-itung buat petualangan dan pengalaman. Karena sebelumnya aku juga pernah touring Serpong - Jasinga (Bogor) - Serpong - Bandara Soeta - Serpong selama seharian dengan motor dan posisi aku yang di depan karena teman tidak bisa naik motor. Padahal cuma bermodalkan bismillah, nekat dan plang petunjuk jalan. Jadi dari semua pengalaman itu aku simpulkan sendiri, bahwa aku juga bisa touring sampai Sukabumi yang katanya bisa ditempuh dalam waktu 5 jam. Akhirnya teman-teman menyerah dan mengikuti keinginanku.

Akhirnya kita melaksanakan rencana tersebut tanggal 16 April 2011, janji berangkat pagi jam 6 dari Serpong, tapi tetep saja ngaret sampai sekitar jam 7 baru dari Bogor karena nungguin teman dari Depok. Kita satu rombongan ada 7 orang (1 anak kecil, 3 cewek, 3 cowok) dengan 4 motor. Dan perlu diketahui dari ketiga cewek hanya aku yang bisa naik motor. 



Dari Bogor aku masih berani mboncengin temen, melewati Puncak, medan semakin sulit dikuasai, banyak truk besar, bis, angkot dan harus pinter dan lincah nyelip-nyelip diantara mobil-mobil besar itu ditambah macet lagi. Huft..sempet keder juga..takuut karena aku mboncengin teman...harus hati-hati, konsentrasi dan kakinya harus kuat nyangga. Menjelang jam 12 siang kita mampir makan di warung makan Padang pinggir jalan..laper euy...Dari warung makan, melanjutkan perjalanan dan mampir sholat di POM bensin (aku hanya mau sendiri nggak mau mboncengin teman) mengingat pengalaman sebelumnya dan kondisi jalannya yang belum familiar.

Waaahhhh...jalannya berkelok-kelok dan naik turun, harus ekstra hati-hati apalagi bagi yang belum menguasai medan. Banyak tikungan tajam jadi aku memilih pelan-pelan. Pas di sebuah tikungan hampir saja bertabrakan dengan pick up dari arah yang berlawanan gara-gara mau mendahului sebuah mobil. Tapi alhamdulillah Allah masih melindungiku. Di bagian puncak gunung, kita lewat kebun teh...pengen banget berhenti dan poto - poto, tapi kita juga ngejar waktu biar nggak kesorean nyampai kampung. Haduuuhhh...ternyata jauuuuhhhh banget...rasanya sudah pegel tanganku buat pegang gas dan rem, pengen banget digantiin tapi sayang nggak ada yang mungkin bisa menggantikan...(salahku sendiri jadi harus dikuat-kuatin). 

Kita tidak langsung ke kampung, tapi mampir dulu ke pantai sekalian beli ikan buat dimasak nanti di kampung. Sepanjang jalan menuju pantai, penuh dengan kebun kelapa yang sangat luas (katanya milik Alm. Bu Tin Suharto). Tapi sayang jalan aspalnya mulai rusak, banyak yang berlubang (coba kalau jalannya diperbagus, pasti wisata daerah itu juga akan maju nantinya). Jam 4an sore kita baru nyampe pantai kemudian langsung nyari masjid buat sholat ashar. Bayangpun selama kurang lebih 7 jam kami menempuh perjalanan. Lega rasanya, tapi ternyata nanti kita harus melewati jalan di kampung yang menurutku medannya tambah parah. 

Habis beli ikan, mampir dulu ke pantai untuk sejenak melepas lelah (karena aku sangat suka sekali dengan pantai hmmmm...). Haaaaaaaaaa......pengen teriak ditepi pantai melepas semua kepenatan. Tapi sayang harus segera melanjutkan perjalanan karena sudah sore. Awalnya aku mau berlama-lama di pantai, tapi kata mereka besok kita kesini lagi, yang penting nyampe kampung dulu.



Keluar dari area pantai (oh iya namanya pantai Ujung Genteng), kita melewati area persawahan, jalannya berbatu dan tidak rata, tidak mudah bagiku melewatinya tanpa konsentrasi dan keseimbangan yang bagus. Dari sini saja aku sudah mulai kewalahan menghadapi jalan dan mulai geleng-geleng kepala......parah....kataku dalam hati. 


Setelah jalan di antara sawah itu, sempat berlega hati karena jalannya lumayan rata, sudah dibeton meskipun sudah banyak yang bolong. Ehh....ternyata itu hanya sementara, setelah lewat jembatan kita harus melewati jalan-jalan yang ternyata lebih parah, menurutku seperti medan off road (dengan bekas ban truk yang begitu dalam, pokoknya gitu deh), harus pinter-pinter nyari jalan rata yang sangat minim. Lagi-lagi keseimbangan dan konsentrasi yang diuji disini. Sampai kita juga harus melewati medan off road yang bener-bener berlumpur (bekas air hujan).....ada nggak sih jalan lain yang lebih baguss??? tanyaku. Aku sudah hampir mau menyerah, aku mau mbonceng saja...hu hu hu...Setelah itu kita masih harus melewati jalan berbatu lagi, dengan bongkahan batu yang lebih besar dan lebih tidak rata lagi susunan permukaannya. Mana sih rumahnya kok nggak nyampai-nyampai, aku sudah tidak tahan lagi dengan jalan-jalan yang cukup memompa adrenalin ini...hwaaa...

Setelah melewati jalan yang ada aliran sungainya, yang tak kalah sulit medannya akhirnya nyampai juga di rumah mas Gym...Alhamdulillah.....waktu itu hari sudah gelap sekitar jam setengah 7. Kemudian kita menuju rumah Tutur sebagai tempat penginapan kita selama di situ, jalannya gelap nggak ada lampu kecuali lampu di rumah-rumah yang terbilang masih jarang. Capekk....aku sempat bilang kalau ada jasa pengiriman motor, motorku mau aku paketin saja, aku besok mau mbonceng.....dah kapok lewat jalan-jalan tadi...(to be continue....)   


  

No comments:

Post a Comment