For Me, Hope is a Dream that Never Sleeps. I’ll Keep Smiling to Ease My Heart.


Sunday, September 22, 2013

Only The Three of Us

Allah adalah sebaik-baik penentu, segala ketentuan pasti akan terjadi tanpa butuh perencanaan kita manusia. Seminggu yang lalu masih ada ibuk yang mendampingi di sini. Menjadi simbahnya Zaid yang paling baik, kemanapun selalu digendong.

Sampai ada kabar, bapak jatuh sakit dan masuk rumah sakit. Tapi ibuk adalah wanita hebat, beliau tetap tabah mendengar berita tersebut, tetap mencoba tenang. Malah aku yang menjadi gusar, cemas, sedih, campur-campur rasanya. Untung di rumah sudah ada kakak yang kebetulan juga karyawan rumah sakit, jadi sementara bapak bisa dihandle kakak sampai menunggu ibuk pulang. Tiket pesawat ibuk dapat jadwal jam 16.30 WIB. Nganter ibuk ke bandara sampai menemani beliau check in (karena ini kali pertama beliau naik pesawat). Kita jadi ikut tenang karena melihat ibuk yang begitu tenang dan sabar. 

Cari info sana sini di internet, mulai dari situ aku sudah mulai siap2 jika ibuk tidak balik sini lagi. Kita sadar, Zaid adalah sepenuhnya tanggung jawab kami, bukan simbahnya. Justru kita merasa selama ini kita telah egois, mengharapkan ibuk tetap disini dan membiarkan bapak mengurus diri sendiri di rumah. Maafkan kami bapak-ibuk. 

Terima kasih untuk pengorbananmu yang luar biasa buat kami. Kalian bapak ibuk terhebat dan terbaik di dunia. Sampai saat sakit pun bapak masih memikirkan cucunya, mengharapkan Zaid agar bisa diasuh simbahnya di Klaten. Tapi itu berat bagi kita orang tuanya, lagi pula Zaid adalah tanggung jawab kami, orang tuanya. (Kadang masih merasa sedih dan pingin nangis jika ingat saat mbah uti disini..... You r the best mom)




Mencari pengasuh di rumah tidaklah mudah. Sementara Zaid kita titipkan di TPA dekat kantor, setelah survey tempat dan fasilitasnya. Maafkan ayah bunda ya nakk....ayah bunda sangat sayang sama Zaid. Pertimbangan kita dengan dititipkan diharapkan Zaid bisa belajar bersosialisasi dan kreatif. 

Masa transisi ini sangatlah berat untuk kami. Tapi kami harus bisa dan pasti bisa melaluinya insyaAllah. Berikan kekuatan kepada kami ya Allah, berikan yang terbaik untuk Zaid ya Allah sehingga dia bisa tumbuh sholeh, sehat dan cerdas.

Bapak ibuk tidak usah mengkhawatirkan kami. Doa dan harapan kami, bapak ibuk selalu sehat dan bahagia, itu yang terpenting. Doa restu kalian yang kami butuhkan. Kalau kangen, kapan2 kita pulang atau bapak ibuk yang main kesini. 

Kita (ayah-bunda-Zaid) harus mulai benar-benar mandiri dari sekarang......Only the three of Us. Bismillah...



                                                                                              Hari pertama Zaid dititipkan, 23 Sept 2013

*rasanya bunda pengen segera berlari ke penitipanmu dan memelukmu nak..... Maafkan bunda ya sayang. Semoga Zaid jadi tambah pinter ya nakk.....



Thursday, September 12, 2013

"Twenty Nine My Age"

Kamis, 12 September 2013

Alhamdulillah ya Allah, atas limpahan nikmat dan berkah kepada hambamu ini. Tak terasa 29 tahun sudah menghirup udara dunia ini. Bertambah satu umurku berkurang satu jatah hidupku di dunia ini. Apa yang sudah aku perbuat 29 tahun ini? Apakah aku sudah bisa menjadi orang yang bermanfaat? Apakah aku sudah bisa membahagiakan orang tuaku, keluargaku dan orang-orang yang meyayangiku? 

Di usiaku ini alhamdulillah, aku sudah bertambah lagi gelar yang ku sandang yaitu sebagai seorang ibu. Terima kasih ya Allah telah kau hadirkan malaikat kecil itu "Azzam ZAID Sulaiman". Bimbinglah hamba menjadi ibu yang baik dan bisa menjadi teladan yang baik buat putra putri kami kelak ya Allah.  Bantu kami untuk mendidik dan menjaga anak2 kami ya Rabb. 

Ibu, terima kasih telah melahirkan, menjaga dan mendidikku sampai menjadi seperti ini. Bapak terima kasih untuk perjuanganmu membesarkan dan mendidik anakmu ini. Maafkan jika belum bisa membuat kalian bahagia, membalas semua kebaikan dan jasa kalian yang tidak akan pernah bisa terbalas. Hanya doaku semoga Allah selalu memberikan rahmat, berkah dan hidayah kepada bapak-ibu. Ya Allah bantu hamba untuk bisa membahagiakan mereka dunia akhirat. Amiiinn...

Suamiku, mas Shofiq Sulaiman, terima kasih atas cinta, kasih sayang, kesabaran, pengertian dan segalanya. Terima kasih sudah mendampingi dan membimbingku selama ini. I love U..... (sampai menunda urusan demi hari istimewa ini ;)) )



Tuesday, July 30, 2013

Our Wedding

Datang juga hari bahagia itu, 19-02-12, hari pernikahan kami. Aku ijin 4 hari sebelumnya, nyampai rumah semua sudah siap. Bahagia, haru dan sedih bercampur semuanya. Bahagia karena akhirnya aku telah menemukan seorang yang menjadi imamku. Haru dan sedih karena statusku dalam keluarga akan berubah, tidak seperti dulu dimana orang tuaku adalah tempat bermanjaku, tempatku mencurahkan semuanya, setelah menikah nanti suamiku lah orang pertama yang harus ku patuhi. Tapi bagaimanapun juga orang tuaku dan keluargaku pasti sangat bahagia melihatku menikah, berkuranglah satu beban tanggung jawabnya sebagai orang tua.

Tanggung jawab bapak sudah beralih ke suamiku

Alhamdulillah sudah resmi dan sah menurut agama dan hukum


Mulai saat ini aku harus melakukan tugas dan kewajiban baruku sebagai seorang istri


Doa restu mereka selalu kami harapkan agar dapat menjalani kehidupan rumah tangga kami yang sakinah, mawaddah warrahmah

Just Married, Alhamdulillah......
SEPTI & SHOFIQ
19-02-12

Alhamdulillah Ya Allah, telah kau pertemukan dan satukan kami dalam ridho-Mu
Bimbing kami selalu untuk menjalani bahtera rumah tangga kami
Berkahi dan ridhoilah keluarga kami ya Allah
Karuniakanlah kepada kami, keturunan yang sholeh & sholihah, qurrota'ayun, bermanfaat, dan kelak dapat membimbing kedua orang tuanya untuk tetap istiqomah di jalan Mu ya Rabb
Karuniakanlah kami keluarga yang penuh sakinah mawaddah warrahmah
Amiiinnnn.....


Our Story 2

Setelah perkenalan dengan keluarganya, dia mulai bertanya serius untuk kelanjutannya. Dan dari situ kami merencanakan acara lamaran pada tahun baru 2013. 25 Desember 2012 kami bertemu kembali saat ada acara keluarganya di Jakarta. Sempat kejebak macet di jalan, akhirnya nyampe juga di tempat tujuan, disitu ketemu lagi dengan calon mertua, calon bulik, calon kakak ipar dan keluarga. Setelah acara selesai lanjut ketemuan dengan saudara-saudara sepupunya yang ada di Jakarta, ramee deh. Pada kesempatan ke Jakarta itu juga kuperkenalkan pada keluarga lab.

Tahun baru 2013 menjadi hari bersejarah dalam hidupku. 1 Januari 2013, tanggal lamaran kami. Aku pulang sehari sebelumnya dengan bis sampai Jogja, mampir ke kontrakannya dan kemudian nyari cincin dan baju sarimbitan. Berangkat dari kontrakan ba'da Dhuhur dan nyampe rumah di Klaten sekitar jam 9 malem (milih bajunya lamaaaaa banget he2....). Acara lamaran sekitar jam 10 pagi, dag dig dug juga rasanya... dan Alhamdulillah berjalan lancar.

Penentuan tanggal pernikahan butuh waktu beberapa lama, aku yang terlalu mikir he2. Pihak keluargaku dan dia pinginnya nggak lama-lama. Kalau aku pinginnya 2-3 bulan lagi he2.... Tapi akhirnya aku manut suara terbanyak, karena alasanku juga nggak terlalu kuat. Awalnya mau 12-2-12, tapi nggak boleh sama calon mertua gara-gara alasan tanggal cantik yang dipakai buat penentuan tanggal. Akhirnya diputuskan tanggal 19-2-12 sebagai tanggal bahagia itu.

Persiapan semua serba gerak cepat, karena hanya dalam jangka waktu sebulan setelah lamaran. Undangan dan souvenir kami buat di Jakarta, undangan di Tebet dan souvenir di Jatinegara. Jadi ingat nyaris ketinggalan kereta ke Klaten saat ambil undangan dan souvenir he2... Meskipun akhirnya souvenir langsung dikirim ke Jogja dengan jasa pengiriman. Pas itu pulang Klaten mau pemeriksaan kesehatan sekaligus imunisasi tetanus pra nikah. Alhamdulillah semua persiapan sudah selesai, tinggal tunggu hari H nya. Sebagian besar persiapan dilakukan keluarga di rumah, karena aku di Serpong. Terima kasih keluargaku tercintaaa....

Thursday, July 4, 2013

Untukmu Aku Bertahan - Afgan



Tenanglah kekasihku 
Ku tahu hatimu menangis
Beranilah tuk percaya 
Semua ini pasti berlalu 
Meski takkan mudah 
Namun kau takkan sendiri Ku ada disini .. 


Untukmu aku akan bertahan 

Dalam gelap takkan kutinggalkan 
Engkaulah teman sejati 
Kasihku di setiap hariku 
Untuk hatimu ku kan bertahan 
Sebentuk hati yang kunantikan 
Hanya kau dan aku yang tahu 
Arti cinta yang tlah kita punya 
Beranilah dan percaya 
Semua ini pasti berlalu 
Meski takkan mudah 
Namun kau takkan sendiri Ku ada disini ..

*To my lovely husband ........

Wednesday, June 19, 2013

Our Story 1

Sebenarnya ini merupakan lanjutan dari menemukanmu he2....pengen cari judul yang berbeda, masak judulnya itu terus hanya pake 1,2 dst nya, kayak drama Indonesia aja. Lanjut dari proses kemarin, kita mulai menapaki proses baru. Oh iya yang tak terlupakan saat itu adalah saat aku kembali ke jakarta lagi. Saat itu bukan libur panjang, yang kuingat liburan Idul Adha bertepatan dengan hari Minggu. Aku pulang Sabtu pagi, bareng sama dia juga yang kebetulan baru selesai tugas dari Medan. Jadi dia nyamperin dulu ke Serpong, biar bisa pulang bareng (itung2 gratisan he2). Awalnya malem2 dari Medan mau main ke kos, tapi ternyata pesawatnya delay jadi nggak jadi maen karena kemaleman.

Berangkat ke bandara dari kos pagi2 (sekitar jam 4an) naik taksi bareng si nCitra yang mau liburan ke Bali. Kita janjian ketemu di depan Melati Mas, dan ternyata pas kita nyampe sana dia belum datang, cuma nunggu sebentar sihh nggak pake lama he2. Itulah pertama kali kami bertemu setelah kami "jadian". Hmm rasanya grogi juga lhoh... Di taksi cuma diem, dia di depan samping sopir, aku di belakang sama nCit. Sopirnya nanya2 lagi, yang ditanya cuma senyum senyum, akhirnya si nCit yang bersuara menjawab pertanyaan bapak sopir.

Sesampainya di Jogja, sesuai rencana aku mau langsung ke rumah sakit, kontrol kaki. Akhirnya aku dianterin dan ditungguin periksanya....#so sweett. Pulang pakai motor kakak, aku dianter ke rumah dan motor kakak dibawanya pulang ke Wedi. Siangnya dibalikin deh ama adiknya, si Ozi. Hari Minggunya, hari raya Idul Adha, seperti biasa kami sekeluarga merayakannya di rumah. Habis Sholat Id, aku sibuk nyari2 tiket balik di Klaten dianter kakak. Sempet pusing juga, karena banyak agen yang tutup, tapi akhirnya nemu juga, Alhamdulillah. Pas di agen dia sms, mau dijemput di rumah kalau sudah selesai acara di rumah. Aku bilang aja baru nyari tiket pesawat di Klaten. "Baliknya sama siapa nanti??" tanyanya. "Sendiri" jawabku. Sekitar jam 11 aku dijemput di rumah untuk diajak main ke rumahnya.

Awalnya takut juga lho, kayak orang mau ujian saja, nanti kalau ditanya nggak bisa njawab gimana....aduuhhh. "Besok kalau nggak bisa njawab, tolong bantuin ya" kataku sehari sebelumnya sambil bercanda he2. Sampailah di rumahnya, waduh mau masuk saja sudah deg2an. Tapi ternyata aku disambut ibunya dengan ramah, di cium pula he2.., bapaknya juga nggak kelihatan galak kok. Pas itu ada mbak Evi dan suami serta Ozi selain bapak dan ibuk. Akhirnya tak bawa nyantai aja lah. Yang paling tak inget saat bapak bilang aku masih kayak anak SMA he2...Kebiasaan pas Idul Adha di rumahnya adalah mbakar sate, dsitu aku diminta ibuk buat ngiris bawang merah...hwa hwa matanya pedes juga sampai nangis. Alhamdulillah selesai sudah acara perkenalan dengan keluarganya dan pulangnya dibawain masakan daging sapi...ehmmm enakkk.

Balik Jakarta dapet tiket pesawat jam 7 malem, dianterin deh sama si emas he2... Jam 4 sore berangkat dari rumah, nyampe sana masih punya waktu buat makan dulu. Giliran masuk, ada pengumuman delay. Sudah nunggu lama sampai jam 9 malem, dan sampai akhirnya diputuskan penerbangan dicancel karena kerusakan lampu sign di bandara. Hmmmmm sebelll deh jadinya, kenapa nggak dari tadi aja. Penerbangang ditunda jam 7 pagi besok. Huhuu..gimana ini sudah malem, yang nganterin dah pulang..mau pulang pake apa lagi. Kahirnya ngasih kabar ke si emas, bilang penerbangan dicancel, aku bilang mau naksi, tapinya nggak boleh mau djemput aja biar aman. Ya ampuunn baik bangett sih ini....he2. Akhirnya malem2 masku berangkat lagi dari Klaten ke bandara buat njemput, nyampai klaten lagi sekitar jam 11 malem. Dan besoknya aku dianterin lagi ke bandara, ujan ujan lagi. Dan sempat mampir beli jas ujan di jalan...so sweet deh pokoknya he2. (tapinya nggak pegangan lho pas mbonceng dijalannya he2...belum mahrom). Sesampainya di Jakarta juga dipantau terus he2... Oh iya baru ingat saat itu harus buru2 balik karena ada running alat STD perdana, jadi harus ikut nggak bisa ijin. Dan saat dikenalkan sama keluarganya itu, mulai saat itu aku lepas krek setelah 6 bulan bertumpu pada krek. Alhamdulillah....

Sunday, April 28, 2013

Menemukanmu (2)

Sudah lama nggak ngeblog....hmmm ternyata masih ada beberapa tulisanku yang tu bi kontinyu dan belum aku lanjutkan he2.....Aku lanjutkan yang "menemukanmu" dulu ah.

Cerita terakhir sampai saat aku pulang karena kecelakaan, ceritanya cidera patah kaki gitu yang mengharuskan aku operasi untuk pemasangan pen. Seperti kebanyakan orang, mungkin mereka akan merasakan suatu ketakutan saat menghadapi operasi. Rasanya sudah nggak karuan, campur-campur dan akhirnya aku hanya pasrah. Salah satu yang menguatkanku adalah dengan meminta doa dari teman2, dan tak lupa aku meminta doa dari "teman" yang satu itu. Isi sms ku ke semua teman sama, intinya minta doa untuk kelancaran operasi. "Teman" yang satu ini juga seperti kebanyakan teman lain, menanyakan operasi apa??. Akhirnya aku ceritakan secara singkat by sms tentang keadaanku (sebenernya ngarep dijenguk juga sih he2..). 

Terima kasih teman2 atas doanya, Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Dua atau tiga hari setelah operasi (tepatnya aku lupa) saat shubuh ada yang kirim sms mengingatkan untuk sholat. Setelah itu ada yang nanya lagi sibuk nggak?? bisa tak telpon...(pokoknya intinya gitu). Akhirnya "dia" telpon juga, itu telpon pertama darinya sejak kami berkenalan. Grogi juga sih, tapi Alhamdulillah lancar ngobrolnya he2... Ngobrol ngalor ngidul, dan "dia" bilang mau ke Jakarta, mau nitip apa??, katanya. Pas pagi-pagi mau berangkat ke Jakarta pun "dia" kasih kabar kalau mau berangkat (meskipun cuma di sms, aku sudah seneng sekali he2).

Beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit, ada yang sms lagi, tanya oleh-oleh yang cocok buat keponakannya (he2 tambah seneng deh karena ada yang meminta pertimbangan dariku). Aku njawab apa ya, agak lupa, sepertinya aku menyarankan beberapa barang seperti baju dan boneka. Tapi akhirnya dibeliin apa aku juga nggak tahu. Sehari setelah itu ada yang sms pagi-pagi, bisa di telpon tidak?, aku jawab bisa. Akhirnya "dia" telpon dan bilang kalau lagi di kereta eksekutif mau pulang Klaten, katanya sih ada oleh2 buatku. He2 rasanya gimana gitu, kalau jaman sekarang mungkin bilangnya sesuatu banget gitu. 

Ehmm beberapa hari setelah dia pulang, tepatnya hari ahad sore ba'da ashar, ada sms masuk tanya rumahnya yang mana. Lhoh lhoh ada yang mau maen tho...untung sudah mandi hi hi. Ternyata dia kebablasen sampe masjid ho2, soalnya aku bilang dekat makam kajoran. Ya sudah akhirnya tak telpun aja biar nggak bingung. Hmmm sampai juga dia di depan rumah, karena aku jalannya pelan dan masih pake krek, akhirnya dibukakan pintu oleh ibu. Gimana ya rasanya, grogi gitu..karena ini pertama kalinya kita bertatap muka secara langsung. Tapi tak bawa nyante aja, aku bertekad untuk menjadi diriku sendiri apa adanya, terserah bagaimana penilaiannya. Aku nggak mau menyembunyikan apapun, lebih baik tau kejelekan dari awal agar tidak menyesal nantinya, itu prinsipku.

Ternyata aku dibawain oleh2 dari Jakarta plus biskuit roll s***na, senangnya.... Oh iya oleh2nya adalah sebuah buku kecil Nasruddin warna putih. Dia memang paling hobi baca buku, makanya aku dibelikan buku untuk mengisi waktu di rumah supaya nggak bosen. So sweeett ya...(itu masih di bulan April 2011).

Kalau tidak salah, 2 minggu kemudian, ada yang nawarin mau pinjem buku tidak?? katanya dia punya koleksi buku banyak. (salah satu metode mencari alasan buat maen deh kayaknya, ho2..). Aku sih nggak pingin buku yang bahasnya berat-berat. Akhirnya hari ahad ba'da ashar juga ada yang nganterin beberapa buku ke rumah hi hi...Aku sih masih biasa-biasa saja menganggapnya teman, tak mau berharap lebih.

Yang aku ingat pernah suatu pagi ada sms masuk, "lagunya edcoustic bagus ya". Ho ho kayaknya gara-gara aku upload lagu edcoustic di akun fb ku. Wew dia sampai penasaran lagu edcoustic dan download satu album katanya he2.. Terus ada lagi sms pagi2, tidak bisa melihat sunrise di Pangandaran karena mendung, tuing emang apa hubungannya denganku hi hi... cari bahan pembicaraan ya (ternyata dia lagi di Pangandaran bareng teman-temannya). Tapi sayang kok nggak ada oleh2 buatku ya xixi...

Terakhir dia maen ke rumah adalah saat setelah dia pulang dari tempat kakaknya di Lampung. Sebelum itu dia sms nawarin mau mbaca bukunya Salim A Fillah, judulnya Barakallahu Laka: Bahagianya Merayakan Cinta. Aku jawab aja boleh, nggak apa2. Hari Ahad ba'da ashar, seingatku minggu minggu terakhir menjelang bulan puasa, dia main lagi dalm rangka mengantarkan buku itu dan al Ma'tsurat titipanku (sebelumnya aku nitip dibeliin al Ma'tsurat saat dia ke toko buku). Dan ternyata aku juga dibawain oleh2 spesial dari Lampung, dodol durian dan keripik pisang coklat, hmmm enaakk. Oh iya al Ma'tsuratnya nggak mau diganti uangnya, jadi enak dech he2. Setelah itu sudah nggak pernah main lagi ke rumah, karena sudah masuk bulan puasa.

Selama puasa, kami hanya komunikasi by sms aja, seringnya cerita dia lagi buka puasa bersama di beberapa masjid di Yogyakarta. Hmmm sebenernya pengen juga sih, tapi aku kan nggak bisa kemana2. 17 Agustus 2011, bertepatan dengan 17 Ramadhan, pagi-pagi ada sms masuk, nanya apa ya aku lupa he2... Terus habis Dhuhur ada sms masuk lagi, dannn isinya jujur saja membuatku kaget dan rasanya gimana gitu. "Boleh nggak aku daftar jadi calon suaminya Septi?", begitu kira-kira isinya. Beberapa hari yang lalu, memang dia pernah sms menanyakan syarat-syarat untuk menjadi suamiku.

Hmmm....beberapa saat aku berfikir, akhirnya aku bicara dengan bapak-ibu, minta pertimbangan awal mereka. Akhirnya ku jawab, aku butuh waktu untuk memutuskan, karena itu adalah masalah hidupku, dengan siapa aku akan menghabiskan sisa umurku. Aku minta waktu 3 hari untuk memberikan jawaban. Sabtu, sehari sebelum aku memberikan jawaban, aku memutuskan untuk mengirimkan autobiografiku, semua tentangku dan keluargaku. Aku tidak ingin ada yang ditutupi agar tidak ada penyesalan di akhirnya. Kukirimkan by email, kalau dia berkenan kuharap juga dia menuliskan biografinya untukku. Itu bisa menjadi salah satu pertimbangan juga untuk kami mengambil keputusan. Dan akhirnya dia juga mengirimkan tulisan tentangnya di sela-sela kesibukannya.

Ahad, waktu yang sudah kujanjikan untuk memberikan jawaban. Inti jawabanku adalah aku menerima, tapi itu baru 50%, karena yang 50% lagi adalah hak orang tuaku. Terhitung sejak saat itu, 21 Agustus 2011/ 21 Ramadhan 1432 H, proses resmi diawali. Proses sampai pernikahan pun tergolong tidak mudah, karena adanya jarak yang akan memisahkan kita. Dan Alhamdulillah, proses itupun terlampaui juga setelah melewati diskusi-diskusi dan berbagai pertimbangan.

5 November 2011, pertama kali kami bertemu lagi setelah terakhir bertemu sebelum Ramadhan. 6 November, Idul Adha 2011, aku diperkenalkan kepada keluarganya. Dari situ proses selanjutnya segera dimulai. Kita mulai serius membicarakan tahap selanjutnya.