For Me, Hope is a Dream that Never Sleeps. I’ll Keep Smiling to Ease My Heart.


Sunday, October 30, 2011

"Berteman Dengan Kematian"

Beberapa teman ada yang bilang serem saat pertama kali mendengar judul buku itu, tapi bagiku biasa saja, justru malah menarik dan membuat penasaran. Aku kenal buku ini pertama kali saat menonton tayangan  Hope-nya Kick Andy (Indahnya Berbagi), yang menampilkan penulis utamanya "Sinta Ridwan". Dalam tayangan itu dia sedang mengajar kursus aksara Sunda secara gratis di Bandung. Ternyata dia adalah seorang "odapus", penderita Lupus, penyakit yang masih terbilang awam untuk masyarakat saat ini. Dia memiliki mimpi untuk memiliki museum digital naskah kuno nusantara...(hmmm...benar-benar jiwa muda yang melestarikan nilai budaya bangsa).



"Berteman Dengan Kematian, Catatan Gadis Lupus" begitulah judul buku karya Sinta Ridwan yang diterbitkan oleh penerbit Ombak pada tahun 2011. Buku ini sejenis autobiografi sang penulis, mengisahkan perjuangan hidupnya dari kecil sampai akhirnya dia harus melewati hari-harinya dengan kematian sebagai teman akrabnya. Perjuangan hidup yang hebat menurutku, yang berhasil membentuk pribadi seorang Sinta yang kuat dan tangguh meskipun kadang rapuh.
Pertumbuhan dari gadis kecil, SD, SMP, SMA (Cirebon) sampai kuliah di jurusan bahasa Inggris STBA di Bandung. Berasal dari keluarga broken home telah membuatnya tumbuh jadi gadis tomboy, cuek, pendiam, dan tidak mudah percaya pada orang lain. Untunglah dia seorang gadis yang cerdas, kreatif, punya pendirian kuat sehingga tidak mudah terjerumus dalam hal-hal yang negatif. Justru dengan itu, dia malah memiliki semangat yang tinggi untuk berhasil dan mengisi hidupnya dengan hal-hal positif.

Sebelum sakit itu datang, hidupnya begitu bersemangat meskipun ada saja cobaan yang harus dia hadapi. Dia, seorang gadis yang memiliki begitu banyak mimpi dan seorang pekerja keras. Saat dia kuliah harus bekerja keras menghidupi dirinya sendiri dan adik satu-satunya.

Saat diagnosa itu datang, awalnya dia tidak bisa menerima, putus asa tapi berusaha tetap tegar. Dia tidak mau menyerah dan mengaku kalah pada penyakitnya itu. Dan penyakit itu tak membuatnya berhenti, dia malah tambah aktif, bekerja keras untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Tanpa mimpi mungkin dia tak kan bisa hidup. Kita harus bisa menghidupi hidup...Satu hal yang diyakini, obat untuk segala penyakit adalah KEBAHAGIAAN. Dia begitu ikhlas "berteman", menerima dan merasakan setiap derita saat penyakit itu kambuh dengan senyuman, tanpa keluhan.
Menjadi renungan bagi kita yang Alhamdulillah dikaruniai kesehatan....Mereka yang sakit saja begitu semangatnya ingin mewujudkan mimpi-mimpinya yang mungkin bisa dikenang orang saat sudah tiada kelak dan masih bisa begitu bersyukur atas apa yang diberikan padanya. Besarnya nikmat kesehatan itu mungkin baru benar-benar kita rasakan saat sakit datang menyapa kita...
Tetaplah semangat dalam menjalani hidup ini, untuk menjadi bermanfaat, selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan pada kita, selalu berbagi. Lupakan apa yang kau takutkan. Cobalah memaknai cinta  yang diberi dalam kesempatan hidup kali ini. Berikut salah satu penggalan puisi dari buku ini :

Shooting Star
.........
You are fading out when you hurt
But you are shining bright when you happy
So keep shining....coz that stars do
Than you can listen to thousands wishes
And make those wishes come true
Thousands loves, thousands wishes
Whisper at night, whisper to the stars
Keep shining, coz that stars do
Than you share your happiness and loves
Smile. Your smile is what the angel wishes for

"Aku tidak takut mati. Aku hanya takut pekerjaanku belum beres, lalu aku mati meninggalkan banyak hal yang belum terselesaikan. Aku ingin menjadi kenangan indah yang pernah hinggap di pikiran orang-orang"

Perjalanan hidup adalah sebuah proses dan kematian adalah final. Begitu pula kematian adalah jodoh yang pasti datang untuk kita untuk melangkah di kehidupan yang baru (Sinta Ridwan).....

2 comments:

  1. pinjem dong bukunya.hehehe

    ReplyDelete
  2. yakin masih punya waktu??? ho2...waktu buat dedek aja kurang2....tapi bagus ding bs sekalian buat dongengin dedek biar cepet bobok ;))

    ReplyDelete