For Me, Hope is a Dream that Never Sleeps. I’ll Keep Smiling to Ease My Heart.


Sunday, April 28, 2013

Menemukanmu (2)

Sudah lama nggak ngeblog....hmmm ternyata masih ada beberapa tulisanku yang tu bi kontinyu dan belum aku lanjutkan he2.....Aku lanjutkan yang "menemukanmu" dulu ah.

Cerita terakhir sampai saat aku pulang karena kecelakaan, ceritanya cidera patah kaki gitu yang mengharuskan aku operasi untuk pemasangan pen. Seperti kebanyakan orang, mungkin mereka akan merasakan suatu ketakutan saat menghadapi operasi. Rasanya sudah nggak karuan, campur-campur dan akhirnya aku hanya pasrah. Salah satu yang menguatkanku adalah dengan meminta doa dari teman2, dan tak lupa aku meminta doa dari "teman" yang satu itu. Isi sms ku ke semua teman sama, intinya minta doa untuk kelancaran operasi. "Teman" yang satu ini juga seperti kebanyakan teman lain, menanyakan operasi apa??. Akhirnya aku ceritakan secara singkat by sms tentang keadaanku (sebenernya ngarep dijenguk juga sih he2..). 

Terima kasih teman2 atas doanya, Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Dua atau tiga hari setelah operasi (tepatnya aku lupa) saat shubuh ada yang kirim sms mengingatkan untuk sholat. Setelah itu ada yang nanya lagi sibuk nggak?? bisa tak telpon...(pokoknya intinya gitu). Akhirnya "dia" telpon juga, itu telpon pertama darinya sejak kami berkenalan. Grogi juga sih, tapi Alhamdulillah lancar ngobrolnya he2... Ngobrol ngalor ngidul, dan "dia" bilang mau ke Jakarta, mau nitip apa??, katanya. Pas pagi-pagi mau berangkat ke Jakarta pun "dia" kasih kabar kalau mau berangkat (meskipun cuma di sms, aku sudah seneng sekali he2).

Beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit, ada yang sms lagi, tanya oleh-oleh yang cocok buat keponakannya (he2 tambah seneng deh karena ada yang meminta pertimbangan dariku). Aku njawab apa ya, agak lupa, sepertinya aku menyarankan beberapa barang seperti baju dan boneka. Tapi akhirnya dibeliin apa aku juga nggak tahu. Sehari setelah itu ada yang sms pagi-pagi, bisa di telpon tidak?, aku jawab bisa. Akhirnya "dia" telpon dan bilang kalau lagi di kereta eksekutif mau pulang Klaten, katanya sih ada oleh2 buatku. He2 rasanya gimana gitu, kalau jaman sekarang mungkin bilangnya sesuatu banget gitu. 

Ehmm beberapa hari setelah dia pulang, tepatnya hari ahad sore ba'da ashar, ada sms masuk tanya rumahnya yang mana. Lhoh lhoh ada yang mau maen tho...untung sudah mandi hi hi. Ternyata dia kebablasen sampe masjid ho2, soalnya aku bilang dekat makam kajoran. Ya sudah akhirnya tak telpun aja biar nggak bingung. Hmmm sampai juga dia di depan rumah, karena aku jalannya pelan dan masih pake krek, akhirnya dibukakan pintu oleh ibu. Gimana ya rasanya, grogi gitu..karena ini pertama kalinya kita bertatap muka secara langsung. Tapi tak bawa nyante aja, aku bertekad untuk menjadi diriku sendiri apa adanya, terserah bagaimana penilaiannya. Aku nggak mau menyembunyikan apapun, lebih baik tau kejelekan dari awal agar tidak menyesal nantinya, itu prinsipku.

Ternyata aku dibawain oleh2 dari Jakarta plus biskuit roll s***na, senangnya.... Oh iya oleh2nya adalah sebuah buku kecil Nasruddin warna putih. Dia memang paling hobi baca buku, makanya aku dibelikan buku untuk mengisi waktu di rumah supaya nggak bosen. So sweeett ya...(itu masih di bulan April 2011).

Kalau tidak salah, 2 minggu kemudian, ada yang nawarin mau pinjem buku tidak?? katanya dia punya koleksi buku banyak. (salah satu metode mencari alasan buat maen deh kayaknya, ho2..). Aku sih nggak pingin buku yang bahasnya berat-berat. Akhirnya hari ahad ba'da ashar juga ada yang nganterin beberapa buku ke rumah hi hi...Aku sih masih biasa-biasa saja menganggapnya teman, tak mau berharap lebih.

Yang aku ingat pernah suatu pagi ada sms masuk, "lagunya edcoustic bagus ya". Ho ho kayaknya gara-gara aku upload lagu edcoustic di akun fb ku. Wew dia sampai penasaran lagu edcoustic dan download satu album katanya he2.. Terus ada lagi sms pagi2, tidak bisa melihat sunrise di Pangandaran karena mendung, tuing emang apa hubungannya denganku hi hi... cari bahan pembicaraan ya (ternyata dia lagi di Pangandaran bareng teman-temannya). Tapi sayang kok nggak ada oleh2 buatku ya xixi...

Terakhir dia maen ke rumah adalah saat setelah dia pulang dari tempat kakaknya di Lampung. Sebelum itu dia sms nawarin mau mbaca bukunya Salim A Fillah, judulnya Barakallahu Laka: Bahagianya Merayakan Cinta. Aku jawab aja boleh, nggak apa2. Hari Ahad ba'da ashar, seingatku minggu minggu terakhir menjelang bulan puasa, dia main lagi dalm rangka mengantarkan buku itu dan al Ma'tsurat titipanku (sebelumnya aku nitip dibeliin al Ma'tsurat saat dia ke toko buku). Dan ternyata aku juga dibawain oleh2 spesial dari Lampung, dodol durian dan keripik pisang coklat, hmmm enaakk. Oh iya al Ma'tsuratnya nggak mau diganti uangnya, jadi enak dech he2. Setelah itu sudah nggak pernah main lagi ke rumah, karena sudah masuk bulan puasa.

Selama puasa, kami hanya komunikasi by sms aja, seringnya cerita dia lagi buka puasa bersama di beberapa masjid di Yogyakarta. Hmmm sebenernya pengen juga sih, tapi aku kan nggak bisa kemana2. 17 Agustus 2011, bertepatan dengan 17 Ramadhan, pagi-pagi ada sms masuk, nanya apa ya aku lupa he2... Terus habis Dhuhur ada sms masuk lagi, dannn isinya jujur saja membuatku kaget dan rasanya gimana gitu. "Boleh nggak aku daftar jadi calon suaminya Septi?", begitu kira-kira isinya. Beberapa hari yang lalu, memang dia pernah sms menanyakan syarat-syarat untuk menjadi suamiku.

Hmmm....beberapa saat aku berfikir, akhirnya aku bicara dengan bapak-ibu, minta pertimbangan awal mereka. Akhirnya ku jawab, aku butuh waktu untuk memutuskan, karena itu adalah masalah hidupku, dengan siapa aku akan menghabiskan sisa umurku. Aku minta waktu 3 hari untuk memberikan jawaban. Sabtu, sehari sebelum aku memberikan jawaban, aku memutuskan untuk mengirimkan autobiografiku, semua tentangku dan keluargaku. Aku tidak ingin ada yang ditutupi agar tidak ada penyesalan di akhirnya. Kukirimkan by email, kalau dia berkenan kuharap juga dia menuliskan biografinya untukku. Itu bisa menjadi salah satu pertimbangan juga untuk kami mengambil keputusan. Dan akhirnya dia juga mengirimkan tulisan tentangnya di sela-sela kesibukannya.

Ahad, waktu yang sudah kujanjikan untuk memberikan jawaban. Inti jawabanku adalah aku menerima, tapi itu baru 50%, karena yang 50% lagi adalah hak orang tuaku. Terhitung sejak saat itu, 21 Agustus 2011/ 21 Ramadhan 1432 H, proses resmi diawali. Proses sampai pernikahan pun tergolong tidak mudah, karena adanya jarak yang akan memisahkan kita. Dan Alhamdulillah, proses itupun terlampaui juga setelah melewati diskusi-diskusi dan berbagai pertimbangan.

5 November 2011, pertama kali kami bertemu lagi setelah terakhir bertemu sebelum Ramadhan. 6 November, Idul Adha 2011, aku diperkenalkan kepada keluarganya. Dari situ proses selanjutnya segera dimulai. Kita mulai serius membicarakan tahap selanjutnya.