For Me, Hope is a Dream that Never Sleeps. I’ll Keep Smiling to Ease My Heart.


Thursday, October 13, 2011

"About Energy"

Energi adalah salah satu aspek vital dalam kehidupan. Semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan energi. Apalagi di era modernisasi seperti saat ini, semua serba mesin dan otomatis. Semua itu tidak terlepas dari peran energi. Berdasarkan penggunaannya energi dapat dibagi menjadi : energi untuk kebutuhan rumah tangga, energi untuk kebutuhan industri, energi untuk transportasi. Kebutuhan energi diperkirakan meningkat 3,6 % per tahun. Saat ini pemenuhan kebutuhan energi didominasi oleh bahan bakar fosil terutama minyak bumi. Seperti diketahui, sumber energi fosil yang merupakan sumber energi tak terbarukan sangat terbatas cadangannya dan suatu saat nanti akan habis jika digunakan terus menerus. Oleh karena itu perlu dikembangkan sumber energi alternatif, yang merupakan sumber energi terbarukan (renewable energy). Saat ini  telah banyak dikembangkan renewable energy antara lain energi dari biomassa (Bahan Bakar Nabati generasi 1-3), tenaga angin (wind energy), tenaga surya (solar cell), mikrohidro, panas bumi (geotermal) dan juga dikembangkan beberapa sistem hibrid (campuran 2 / lebih sumber energi).
Tapi ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam pengembangan energi alternatif antara lain masalah teknologi dan peralatan. Selama ini kita lebih banyak meng-adopt teknologi dari luar negeri, dengan resiko salah satunya adalah konstruksi plant & peralatan yang tidak murah dan kompleks. Proses alih teknologi pun kadang terhambat karena keterbatasan-keterbatasan yang sudah biasa terjadi di negara tercinta ini (huft...coba kalau dana-dana rakyat tidak dikorupsi.....). Ditambah lagi bidang riset dan teknologi kurang menjadi prioritas di negara ini, pemerintah terlalu menyibukkan diri dengan kehidupan politiknya sendiri, lupa dengan tugas serta visi & misi awalnya untuk memajukan kehidupan bangsa dan negara.
Selain itu kebijakan pemerintah yang mendukung untuk pengembangan sumber energi alternatif sangat dibutuhkan, seperti adanya mandatory dari pemerintah tentang penggunaan energi alternatif. Insentif dari pemerintah kepada perusahaan pengembang energi alternatif juga diperlukan untuk pengembangan energi alternatif yang relatif baru ini. Salah satu contoh adalah kasus untuk penggunaan blending biodisel (biosolar) yang untuk saat ini tersendat-sendat. Disini para pengusaha biodisel menderita kerugian karena tidak adanya insentif dan kebijakan pendukung dari pemerintah. Mereka harus menjual biodisel dengan harga yang rendah kepada Pertamina. Harusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan harga yang tidak merugikan pihak pengusaha.
Pada tahun 2006 telah dikeluarkan kebijakan energi nasional (Inpres no 5 th 2006) tentang bauran energi nasional tahun 2025 (energy mix 2025) untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Pada tahun 2025 tersebut, Batubara akan menjadi penyumbang kebutuhan energi nasional yaitu sebanyak 33% dari total kebutuhan, yang kemudian diikuti oleh Gas, dan Oil. Renewable Energy hanya mengambil porsi 17% saja dari kebutuhan dalam negeri, yang masing-masing disumbang oleh:
1. Biofuel : 5%
2. Geothermal: 5%
3. Biomass, Nuklir, Hidro, Solar dan Energi angin : 5%
4. Coal Liquefaction.

Kalau perkembangan energi alternatif masih seperti saat ini, sepertinya kebijakan itu tinggal kebijakan saja, tidak bisa terwujud. Bukannya pesimis, justru karena itulah mulai saat ini harus segera bangkit untuk benar-benar bisa mewujudkannya. Dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan, bukan hanya berupa kebijakan-kebijakan yang tidak terlaksana tapi juga harus ada action-nya dan juga pendukungnya agar benar-benar bisa terwujud. Apakah kita harus terlebih dulu mengalami embargo seperti Afrika Selatan. ?? Karena embargo, Afrika Selatan yang tidak memiliki cadangan minyak bumi, hanya punya cadangan batubara berupaya habis-habisan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dari sumber daya yang dia miliki yaitu batubara. Akhirnya mereka berhasil  mengaplikasikan teknologi membuat bahan bakar minyak dari batubara (teknologi ini bukanlah teknologi yang murah, tapi mau tidak mau mereka terdesak oleh keadaan). Teknologi yang dikembangkan Sasol tersebut saat ini menjadi salah satu teknologi CTL (Coal to Liquid) komersial yang berhasil di dunia (kereeennn.......).

Segala sesuatu itu kadang bisa terwujud saat kita benar-benar terdesak oleh keadaan, saat tidak ada pilihan lain. Indonesia adalaha negara kaya, punya segala sumber daya yang berlimpah...tapi semoga keberlimpahan tersebut tidak akan melenakan kita dalam tidur panjang.

Sumber :
BPPT-Outlook Energi Indonesia 2010, Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi BPPT 
http://don85.wordpress.com/2007/09/26/indonesia-national-energy-policy-2025/

2 comments:

  1. mau tau dong teknologi CTL... coba dibuat resumenya, pasti kereen tingkat tinggi, pengen tau prosesnya jeeeng...

    ReplyDelete
  2. wew....kapan yaa bisa buat resume yang bagus n bisa dipahami??? Baru berusaha ini, masih harus belajar banyak...dibantu yaaaa...;))

    ReplyDelete