For Me, Hope is a Dream that Never Sleeps. I’ll Keep Smiling to Ease My Heart.


Thursday, September 29, 2011

Mencoba berkonsentrasi

Memiliki konsentrasi tinggi ternyata tidak mudah, apalagi saat itu banyak permasalahan yang "bersliweran" dipikiran. Berkali-kali sudah mencoba untuk berkonsentrasi, tapi sebentar saja konsentrasi yang sudah terbangun itu sudah buyar entah kemana gara-gara terlintas suatu hal atau kadang karena diselingi suatu aktivitas. Apalagi kalau lagi butuh konsentrasi tinggi seperti saat membaca jurnal ilmiah, sudah bahasanya dalam bahasa Inggris kadang ada beberapa hal yang tidak bisa kita pahami dengan baik pula. Kalau sudah mentok, rasanya dah mau ditinggalin aja pekerjaan itu..segera pengen ganti kerjaan lain yang lebih menarik. 
Dulu pernah baca artikel gimana caranya untuk berkonsentrasi/fokus. Salah satunya adalah dengan mencurahkan terlebih dahulu masalah-masalah yang mengganggu pikiran kita, baik melalui tulisan maupun sekedar curhat sama temen. Nah aku coba juga cara ini, yaitu dengan mencurahkan uneg2 melalui tulisan (bisa dengan ngeblog atau dengan nulis cerita sendiri). Ternyata cara ini terbukti ampuh juga, tapi kenapa konsentrasinya juga tidak bertahan lama ya...apa karena akunya terlalu banyak masalah atau aku kurang menyukai apa yang sedang aku kerjakan. Seringnya aku bisa konsentrasi ngerjain sesuatu yang mungkin "kurang aku sukai" karena faktor deadline, karena mau nggak mau harus selesai pada waktunya....(he2..parah banget ya). Berikut saya copas dari detikhealth, semoga bermanfaat untuk saya sendiri maupun yang sempat baca blog ini :
Seperti dikutip dari Altmedicine.about.com, Senin (10/1/2011) ada lima tips yang dapat membantu seseorang berkonsentrasi lebih baik, baik di kantor, sekolah atau saat duduk rapat.

Kelima tips itu dinamakan FOCUS yang terdiri dari:

F = five more rule (lima aturan lebih)

Jika sedang melakukan tugas dan merasa buntu atau ingin menyerah, maka lakukan Five more. Sama seperti atlet yang membangun stamina fisik dengan mendorong titik kelelahannya hingga bisa melewati titik frustasi.

Untuk melanjutkan konsentrasi, lakukanlah peregangan untuk membangun perhatian dan ketahanan mental. Salah satunya jika seseorang mulai jenuh atau putus asa, maka cobalah menambahkan waktu lima menit lebih banyak.

O = satu pikiran pada satu waktu (one time at a time)

Satu hal yang bisa merusak konsentrasi adalah banyaknya pikiran yang berkecamuk di dalam otak. Untuk itu seseorang sebaiknya memiliki satu pemikiran pada satu waktu, sehingga bisa lebih konsentrasi melakukan satu hal.

C = mengatasi penundaan (conquer proscrastination)
Seseorang sebaiknya tidak menunda suatu tugas atau proyek yang sedang dikerjakan, karena seseorang bisa mengerjakan tugas lebih cepat jika tidak menunda-nunda.

Menunda pekerjaan bisa menimbulkan rasa bersalah sehingga membuat pikiran tentang pekerjaan itu menjadi lebih berat dan waktunya pengerjaannya lebih banyak.

U = menggunakan tangan untuk menutup mata (use your hands as blinkers)
Saat konsentrasi mulai pudar atau berkurang, maka seseorang perlu meningkatkan staminanya kembali. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menutup mata.

Cobalah menutup mata dengan menggunakan tangan untuk meningkatkan kembali konsentrasi dan bisa mempersempit fokus sehingga mengajarkan otak untuk beralih ke satu pikiran dan konsentrasi.

S = melihat sesuatu untuk pertama kali atau terakhir (see as if for the first or last time)
Ketika seseorang dihadapkan pada banyak hal, maka otak tidak bisa memusatkan pemikirannya pada satu hal atau pekerjaan.

Untuk itu seseorang harus melihat suatu hal atau pekerjaan sebagai prioritas utama atau tidak, dengan membuat prioritas ini seseorang bisa mengerjakan tugasnya dengan lebih baik.

Sumber :
Agar Konsentrasi Tak Cepat Buyar
Vera Farah Bararah - detikHealth, Senin, 10/01/2011 08:44 WIB

Wednesday, September 28, 2011

"Tentang kimia"

Karena aku pernah mendalami salah satu ilmu alam ini makanya aku ingin menulis tentang "kimia". Aku pikir ilmu ini begitu luas, hampir seluruh kehidupan ini menggunakan "kimia". "No live without chemistry"...itu yang pernah diucapkan salah satu dosenku yang seorang profesor. Tapi kalau dipahami ,benar juga, karena setiap unsur kehidupan ini pasti ada kimianya. Tubuh kitapun dibangun oleh unsur-unsur kimia. Berbagai barang disekitar kita juga tersusun oleh unsur2 kimia. Semua melibatkan kimia....
Ilmu kimia begitu luas, ada kimia organik, anorganik, analitik, dan sebagainya. Saking luasnya kayaknya takkan habis ilmu ini untuk digali dan dibahas. Ilmu yang didapat selama sekolah dan kuliah pun hanya sebagian kecil dari ilmu itu, harus terus dan terus dikembangkan. Bagi yang memiliki "jiwa petualang" dalam ilmu pengetahuan pasti akan menjadi tantangan tersendiri untuk memperdalam dan memecahkan teka-teki kimia, menyenangkan meskipun kadang harus terbentur pada jalan2 buntu...tapi harus tetap semangat, seperti semangat Einstein "sang penemu" (hmmm bisa nggak ya????).
Kimia pasti melibatkan reaksi-reaksi kimia yang kadang bikin pusing (he he.., sepertinya aku sendiri belum pernah berhasil menyelesaikannya dengan baik). Tapi prinsip-prinsip kimia ternyata juga berlaku dalam kehidupan lhoh, contohnya seperti hukum aksi-reaksi, prinsip "like dissolve like" dan masih banyak lagi....
Jadi begitu pentingnya ilmu kimia dalam kehidupan ini, maka pelajarilah, pahamilah dan pergunakanlah untuk kemanfaatan dan untuk semakin mendekatkan diri pada Sang Pencipta melalui tanda-tanda kebesaran-NYA.